Selasa, 01 Januari 2008

Pengembangan/Penerapan Sistem Informasi di Perusahaan. Contoh: PT Kokoh Inti Arebama

Penerapan sistem informasi terintegrasi di suatu perusahaan tidaklah semudah yang dibayangkan, terlebih di Indonesia dengan tingkat pembajakan software yang begitu tinggi menyebabkan orang memandang software adalah suatu produk yang sangat murah. Oleh karena itu jika suatu perusahaan ingin membuat suatu sistem informasi terintegrasi biasanya mereka akan terkejut dengan harganya yang dianggap terlalu mahal dan segera membatalkan rencana tersebut, walaupun sebenarnya tingkat efisiensi yang akan diperoleh akan jauh lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan sebuah sistem.

Selain itu masih banyak perusahaan-perusahaan, terutama yang belum menerapkan ISO, tidak memiliki bisnis proses yang baku. Masih banyak terjadi, dimana satu karyawan memiliki pekerjaan rangkap di beberapa divisi yang berbeda, terutama pada perusahaan keluarga dimana hampir seluruh keputusan diambil oleh satu orang saja, hal ini menyebabkan sistem informasi tidak bisa diterapkan. Biasanya dalam penerapan suatu sistem informasi, langkah pertama adalah menganalisa ataupun memperbaiki bisnis proses yang sudah ada agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu diperlukan seorang pimpinan perusahaan yang open minded, yang bisa menerima perkembangan teknologi, yang memiliki visi misi perusahaan untuk terus berkembang. Hal inilah yang merupakan modal dasar dalam penerapan sistem informasi, tanpa adanya hal tersebut, hasil terbaik tidak akan bisa didapat walaupun banyak biaya yang sudah dikeluarkan dan banyak hal yang sudah dikorbankan.

Faktor dominan lain yang menjadi penghalang adalah user, para karyawan, terutama generasi tua yang sudah terbiasa melakukan pekerjaan secara manual secara bertahun-tahun. Mereka sangat sulit menerima sistem baru yang akan diterapkan. Terlebih banyak diantara mereka yang “gaptek” dimana hampir tidak pernah bersentuhan dengan komputer. Hal ini akan menyebabkan ketakutan pada diri mereka jika sistem informasi diterapkan, mereka tidak dapat berbuat apa-apa dan menjadi tersingkir. Peran user terbesar adalah ketika sistem informasi selesai dibuat dan akan disosialiasikan. Kebanyakan perusahaan hanya memikirkan biaya pembuatan sistem informasi saja, padahal biaya untuk sosialisasi sistem biasa jauh lebih besar daripada biaya pembuatannya. Mayoritas user pada saat sosialisasi akan mencoba menghindar dan menolak dengan berbagai alasan seperti sibuk, tidak mengerti, nanti saja dll. Oleh karena itu diperlukan tindakan tegas dan teladan dari segenap direksi dan pimpinan manajerial untuk menerapkan sistem informasi secara menyeluruh, bahkan banyak perusahaan yang menerapkan ”jika tidak mau menggunakan sistem baru, silahkan mengundurkan diri”. Dengan adanya dorongan seperti ini maka mau tidak mau user akan menggunakan sistem informasi tersebut dan sistem informasi akan menjadi berguna bagi perusahaan, karena sebaik-baiknya suatu sistem informasi, jika tidak dipakai akan sia-sia belaka.

Contoh:
Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama mengganti sistem TI inti buatan sendiri dengan aplikasi dari vendor besar. Awalnya sistem yang dibangun sendiri merupakan sistem yang sederhana dan hubungan antar cabangnya belum tersambung secara online. Tetapi seiring dengan kebutuhan yang semakin besar, maka mereka memutuskan untuk mencari suatu sistem yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Setelah melakukan benchmarking dengan perusahaan lain yang sejenis, dan mengundang vendor solusi IT (SAP, Oracle dan Microsoft), akhirnya diputuskan untuk menggunakan solusi dari Microsoft. Karena solusi dari Microsoft ini dinilai cukup sesuai dengan kebutuhan dan sistem ini user-friendly.

Implementasi sistem ERP ini mempunyai sasaran yaitu pengintegrasian antara sistem logistik dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan mengintegrasikan cabang-cabangnya. Dalam pengimplementasiannya tidak ada masalah dari para karyawan karena sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat seperti melakukan pendekatan antara lain dengan pemberian dukungan secara top-down ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end-user; serta melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.

Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini, kantor pusat dapat memantau jenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga pemberian kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat dipantau secara langsung dari layar komputer.

Adapun rencana ke depannya dari PT Kokoh Inti Arebama ini adalah untuk Go Public. Untuk mendukung rencana tersebut, mereka terus melakukan pembenahan infrastruktunya seperti implementasi aplikasi bergerak lewat PDA, menggunakan aplikasi Sales Force Automation, pemanfaatan sistem Business Inteligence oleh manajemen untuk kebutuhan tren analisis dan pengambilan keputusan, penggunaan teknologi RFID di gudang untuk mempermudah administrasi di sistem, dan integrasi B2B dengan rekan kerjanya dan pelanggannya dengan penggunaan jaringan Internet untuk pemesanan barang. (SWA No. 26/XXIII/ 6-18 DESEMBER 2007)

Senin, 19 November 2007

Pentingnya merokok!


1. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok
aktif, maka untuk mengurangi resiko tersebut
aktiflah merokok.

2. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak
pernah ditemui orang yang membunuh, mencuri
dan berkelahi sambil merokok.

3. Mengurangi resiko kematian: Dalam berita tidak
pernah ditemui orang yang meninggal dalam posisi
merokok.

4. Berbuat amal kebaikan: Kalau ada orang yang
mau pinjam korek api paling tidak sudah siap / tidak
mengecewakan orang yang ingin meminjam.

5. Baik untuk basa-basi / keakraban: Kalau ketemu
orang misalnya di Halte CJDW kita bisa tawarkan
rokok. Kalau basa-basinya tawarkan uang kan nggak
lucu.

6. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok,
dokter, pedagang asongan dan perusahaan obat
batuk.

7. Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada
post untuk rokok dan resiko baju berlubang kena api
rokok.

8. Bisa menambah suasana pedesaan / nature bagi
ruangan ber AC dengan asapnya:) sehingga seolah
berkabut.

9. Menghilangkan bau wangian ruang bagi yang
alergi bau parfum.

10. Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak
ada api, maka sudah siap api.

11. Membantu program KB dan mengurangi
penyelewengan karena konon katanya merokok bisa
menyebabkan impoten.

12. Melatih kesabaran dan menambah semangat
pantang menyerah karena bagi pemula merokok itu
tidak mudah, batuk dan tersedak tapi tetap
diteruskan (bagi yang lulus).

13. Untuk indikator kesehatan: Biasanya orang
yang sakit pasti dilarang dulu merokok. Jadi yang
merokok itu pasti orang sehat.

14. Menambah kenikmatan: Sore hari minum kopi
dan makan pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi
ditambah merokok!

15. Tanda kalau hari sudah pagi, kita pasti
mendengar ayam merokok.

16. Anti maling, waktu perokok batuk berat di
malam hari.

17. Membantu shooting film keji, rokok digunakan
penjahat buat nyundut jagoan yang terikat dikursi...
Ha penderitaan itu pedih jendral...!!!

18. Film Koboy pasti lebih gaya kalau merokok
sambil naik kuda, soalnya kalau sambil ngupil susah
betul.

19. Teman boker yang setia.

20. Bahan inspirasi dan pendukung membuat
Tugas Akhir, sehingga seharusnya dicantumkan
terima kasih untuk rokok pada kata sambutan.

21. Film lebih cool soalnya kalo meledakan mobil
atau pom bensin butuh rokok yang disentil ke bensin
yang tercecer, kaboom.........!!!

so, merokok adalah pilihan hidup seseorang... apakah itu pilihan hidupmu??? hehehe...

Workaholic itu sehat ato ngga???


Semua pasti stuju, wajib hukumnya buat MENCINTAI pekerjaan kita. Kalo ngga, sesekali terpaksa melakukannya, biasanya kita sendiri yg akan sulit medapatkan hasil yang OKE. Namun, sangat mencintai pekerjaan mempunyai efek negatif. Apalagi kalo nantinya sampe terobsesi banget ma pekerjaan dan ngga punya kehidupan yang laen. Uhh.. Ga asik ah..!!

@Cinta Banget!*
Kecintaan yg luar biasa pada pekerjaan adalah DASAR perilaku seseorang menjadi WORKAHOLIC. Jika biasanya butuh waktu buat bekerja adalah 8 jam sehari, buat seorang yg workaholic, waktu segitu seh ngga cukup banget. Kalau perlu, datang deh lebih pagi n pulang lebih telat daripada karyawan lain. Pokoknya tiada waktu berlalu tanpa bekerja deh..! Ciri khas seorang workaholic adalah menjadikan pekerjaan sebagai passion-nya. Kalau dia ngga bekerja, rasanya kebutuhan utamanya belum terpenuhi, seperti ada yg kosong gitu... Makanya dia merasa perlu banget melakukan satu hal agar bisa lebih menunjukkan kemampuannya. Seorang workaholic itu sangat menyukai bekerja, dia cenderung bekerja dalam waktu yang cukup lama dan panjang.

@Bisa Mengancam!*
Dengan waktu kerja lebih lama dan lebih fokus, harusnya neh, hasil kerja seorang workaholic lebih baik daripada karyawan pada umumnya. Diharapkan memang karena dia meluangkan waktunya lebih banyak pada pekerjaannya. Namun ini bukan jaminan. Bisa aja tuh seseorang kelihatannya workaholic karena sering lembur padahal sebenarnya dia menghindari masalah dan menjadikan pekerjaan sebagai pelariannya. Nah, kalau kita jadi workaholic, gara-gara ngga mao menghadapi masalah, ini bakal menciptakan masalah baru. Jika kita lari dari masalah dan memilih menenggelamkan diri dalam pekerjaan, dijamin kata HAPPY ngga mungkin mampir di jiwa kita deh..!! Yg ada malah tambah stress jadinya... Kita terlalu sibuk bekerja dan akhirnya melupakan tanggung jawab lain diluar pekerjaan kita. Misalnya sampai di rumah kita masih tetap mengerjakan pekerjaan kita, mungkin untuk diri kita akan berasa baik, tapi bagaimana dengan lingkungan kita??!! pastinya lingkungan kita akan merasa tidak dianggap keberadaannya. Hal ini akan menjadi masalah baru bagi diri kita sendiri..

@Workaholic Sehat!*
Jangan salah dulu, perilaku workaholic juga bisa jadi OKE jg tuh. Jika perilaku yg sangat menyukai pekerjaan ini bikin kita bahagia n bermanfaat bagi orang lain, it's a good thing, dude!!! Apalagi biasanya nehseorang yg workaholic tuh fokus, pekerja keras, tekun n tidak mengenal putus asa.

@Bangga & Bahagia!*
Jika kita ngga bisa menghindar dari kesenangan bekerja, ingin meraih sesuatu (ngga harus posisi/gaji yg tinggi) lewat pekerjaan, dan juga bukan tipe yang berleha-leha, ngga apa-apa juga jadi seorang dengan workaholic. Selama kita senang dan bahagia saat melakukannya, dan orang lain ngga merasa terganggu (syukur-syukur hasil kerja kita juga oke), harusnya kita malah bangga jadi seorang workaholic. Jika dengan bekerja kita merasa happy n ngga stress, ato bukan sebagai pelarian, just keep up the good work, dude!! Tanyakan pada diri sendiri apa yg menjadi motivasi kita sebenarnya buat bekerja? Adakah yg ingin kita capai? apakah hanya dengan bekerja itu semua kebutuhan kita terpenuhi? Jika kita mempunyai jawaban-jawaban atas pertanyaan di atas, ini akan memudahkan kita untuk menerima diri sendiri.

@Kalau Keterusan?*
Ada beberapa hal yg kudu kita waspadai biar kita ngga menjelma jadi workaholic yg SAKIT: melulu berkutat pada pekerjaan, ngga gaul dan terlalu fokus pada diri sendiri. Seorang yg workaholic sangat rentan terhadap STRESS!

So, tentukan sendiri, apakah anda seorang workaholic yg sehat ato tidak??